Pada artikel kali ini saya akan sharing pengalaman saya dari seorang it support menjadi seorang development team. Sebelumnya saya akan bercerita tentang latar belakang saya. Saya adalah seorang pelajar lulusan <a href="http://www.smk2-yk.sch.id/">
SMK N 2 Yogykarta(STM Jetis 1)</a>
jurusan teknik komputer jaringan pada tahun 2018. Setelah lulus dari smk, saya tidak langsung bekerja. Alasannya karena ingin menjadi seorang pengusaha, jadi masih idealislah dulu hehe. Jadi selama 6 bulan setelah lulus itu saya mulai berkecimpung di dunia bisnis, yaitu jual beli produk kesehatan dan fokus mempelajari digital marketing dari mulai membuat kontent <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Copywriting#:~:text=Copywriting%20is%20the%20act%20or,to%20take%20a%20particular%20action.">
copywriting</a>
, gambar, website, iklan dan analisis trafik website penjualan.
Pada waktu itu, saya belajar banyak hal dimana saya tidak ada pendapatan pasti dan setiap hari harus berputar otak supaya lebih kreatif. Karena jika model iklannya monoton ya tidak akan ada yang tertarik buat beli. Pada waktu ini juga saya mulai mengenal dan menggunakan software free license atau bukan bajakan seperti os ubuntu, gimp, inkscape dan lain-lain.
Seiring berjalanannya waktu, saya pun mulai merasakan kebosanan dan ingin merasakan bagaimana rasanya bekerja di suatu perusahaan. Beruntungnya teman saya ada yang membagikan sebuah dokument yang berisikan dibutuhkannya tenaga kerja di BSI UII. Nah disinilah saya beranikan diri untuk melamar pekerjaan. Kebetulan yang requirementnya pendidikan terakhir smk itu ada diposisi it support dan sistem admin. Nah, setelah saya timbang-timbang akhirnya saya putuskan untuk mengambil posisi it support, karena ya sudah 6 bulan lebih saya tidak memegang konfigurasi linux dan sebagainya. Jadi mungkin untuk testnya saya masih bisa mengatasi. Singkat cerita setelah lolos tahap dokumentasi, tahap test dan tiba waktunya untuk interview, disini saya ceritakan background dan aktifias yang saya lakukan setelah lulus dari smk termasuk mulai berkecimpung di dunia bisnis. Alhamdulillah, akhirnya saya diterima dan tanda tangan kontrak 1 tahun untuk bekerja di BSI UII sebagai it supprt.😁
Sangat senang rasanya ketika pertama kali melamar pekerjaan dan diterima 😁. Sebenarnya di dokumentasi kontrak itu tertuliskan mulai bekerja awal Januari 2019. Tapi saya dan Mas Agus (Bagong) yang juga diterima di posisi yang sama yaitu it supprt memutuskan untuk mulai bekerja di akhir desember 2018. Tujuannya sih supaya tau aja bagaimana role pekerjaan di it support. Bayangan saya, posisi it supprt itu kita akan melakukan konfigurasi dhcp server, web server, dan perlengkapan lainnya, persis seperti apa yang saya pelajari semasa SMK. Tapi ternyata prediksi saya melenceng, karena jobdesk yang saya sebutkan itu ada diranah sistem admin. Apakah saya menyesal? tentu tidak, karena saya sangat bersyukur sudah diterima bekerja di BSI UII. Nah, kembali ke topik awal yaitu jobdesk it supprt itu seperti apa. Ternyata jobdesknya itu lebih ke seperti helpdesk dimana kita menerima komplain baik dari tiketing komplain atau secara laporan dari orang yang bersangkutan. Jadi, jika kita sudah melakukan analisa untuk menyelesaikan sebuah permasalahan tapi masih belum selesai juga, maka kita akan berdiskusi dengan bidang yang terkait. Misalkan jika terjadi masalah di koneksi jaringan, maka it support akan berdikusi dengan team networking.
Bekerja di it support juga mengajarkan saya bagaimana bisa tetap bersabar walaupun kondisnya tidak memungkinkan karena permintaan user yang kadang pingin cepat-cepat diselesaikan. Juga bagaimana cara berkomunikasi dan tetap ramah dengan siapapun. Alhamdulillah, saya juga diamanahi oleh kepala divisi it support untuk mengelola website bsi.uii.ac.id . Saya bersyukur karena ilmu wordpress yang saya pelajari sewaktu bisnis online bisa bermanfaat di BSI UII.
3 bulan berselang entah kenapa saya mulai merasakan sedikit kebosanan dengan jobdesk yang seperti itu atau istilahnya monoton. Akhirnya saya mulai sharing-sharing dan bertanya tentang teknologi yang digunakan di BSI UII baik dengan tim developer atau tim operasional. Tidak tau kenapa saya mulai tertarik di salah satu bidang yaitu pemrograman yang lebih fokusnya di front end developer. Setelah itu saya mulai belajar mulai dari html, css, js fundamental dan membuat project kecil-kecilan. Sewaktu di it support saya sering sharing teknologi frontend dan desain dengan mas Sigit, mas Reza (sekarang di Binar Academy), mas Ferdy dan team development lainnya. Tiga sosok ini sudah saya anggap sebagai mentor saya karena selain mengedukasi, juga memompa semangat saya agar terus berkembang. Mas Reza, orang yang kocak tapi kalo udah bicara koding bbeuh mantap dah. Mas Sigit, orang yang menginisiasi teknologi frontend yang digunakan BSI yaitu Angular dan sekarang menjadi seorang Product Owner. Mas Ferdy, orang yang kalem tapi kalo sudah bicara desain, bbeuh jangan main-main ya. 😁
Kemudian tepat pada bulan November saya kepikiran, jika saya ada di posisi yang sama, apakah saya bisa berkembang dan menerima banyak tantangan? atau malah menjadi orang yang sama? pertanyaan itu selalu muncul di akhir-akhir masa kontrak saya di BSI. Akhirnya saya beranikan diri untuk bertanya kepada kepala divisi it support, kurang lebih seperti ini “Pak Endro, apakah ada kesempatan seorang it support bisa berpindah ke development team tepatnya di frontend developer”, tanya saya. Beruntungnya Pak Endro juga memberikan lampu hijau dan mengatakan bahwa jika sudah siap maka bisa diajukan kepada Pak Fathan selaku kepala badan pengembang. Jadi semakin semangat belajarnya dan saya juga sempat bercerita ke Mas Sigit dan Mas Reza tentang perihal perpindahan posisi tersebut. Alhamdulillah tanggapannya pun juga semakin memompa semangat saya. Akhirnya, tepat pada akhir bulan Desember saya beranikan diri untuk bercerita kepada Bu Fitri selaku HRD. Tebak seperti apa responnya? Yap, saya diizinkan untuk ikut test jika ada rekrutment lagi di posisi frontend developer. 😁
Saya jadi teringat sebuah quote:
“If Opportunity doesn’t Knock, Build a Door.” ~ Milton Berle
Alhamdulillah, di awal tahun 2020 ada rekturment untuk posisi software engineer dan srcum master. Loh, kok posisinya software engineer? padahal saya ingin mengisi posisi frontend developer? itu yang saya pikirkan. Nah, jadi begini karena BSI UII menggunakan metode Scrum jadi kita disarankan memiliki kemampuan untuk mengerjakan task yang lain. Karena di scrum ini memungkinkan kita untuk cross function, bisa menjadi seorang UI/UX, FrontEnd, BackEnd ataupun Database. Waduh, langsung minder tuh lihat requirementya. Mas Sigit pun akhirnya bertanya, “Gimana fef? mau mundur sebelum berperang?”. Setelah mendengar itu, saya pun merasa seperti di tantang dan kemudian saya bulatkan tekad untuk menyelesaikan proses ini sampai selesai terlepas apakah diterima atau tidak. Akhirnya saya mengajukan lagi dokumentasi untuk posisi tersebut, kemudian test agama, test kompetensi dan yang terakhir test koding. Walaupun ada kendala, tapi saya tetap bersyukur karena bisa melewati semua proses tersebut.
Sebelum diumumkan saya selalu was-was apakah saya diterima atau tidak, karena issue ini sudah tersebar kemana-mana dan akan sangat malu jika saya tidak diterima 😂. Oke, akhirnya saya coba rilekskan pikiran dan apapun hasilnya saya harus berlapang dada dan siap menerima konsekuensinya. Tepat pada akhir bulan Februari saya disuruh Bu Fitri untuk tanda tangan kontrak baru sebagai programmer, wahh seneng banget!!! 🤩. Akhirnya perjuangan selama 7 bulan terakhir membuahkan hasil.
Saya pun diterima di tim ARMY yang mengelola project untuk BPM UII. Kembali ke metode scrum, saat ini saya menjadi seorang UI/UX Designer di tim dan jika sudah selesai dengan desain produk dan prototype maka saya akan ikut membantu ke frontend. Apakah saya lantas leha-leha? oh tentu tidak, karena ini merupakan sebuah awal untuk menjadi seorang professional developer. Produk pertama kami sudah rilis akhir bulan Mei kemarin dengan nama aplikasi UIIMonev dan bulan juni ini mulai mengerjakan produk kedua yang deadlinenya rilis akhir bulan Juli. Wow, sangat excited!.
Jujur saja, di lingkungan BSI ini sangat mendukung kita untuk berkembang, misalkan ada pelatihan, kita bisa mengajukan dan di support manajemen. Intinya jika teman-teman ingin mengulik lebih dalam gimana bekerja di BSI, langsung saja kunjungi website ini uii.id/InfoTalentBSI.
“When life gets you down, you know what you gotta do? Just keep swimming.” — Dory Finding Nemo
Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi teman-teman. Jika ada salah kata dalam penulisan artikel ini mohon dimaafkan dan tetap Semangat!
Jika ada kritik atau saran bisa langsung kirim ke afifalfiano2@gmail.com. Terimakasih